Ada 7 Sasaran, Operasi Zebra di Makassar Jaring Ratusan Pengendara

Operasi Zebra digelar untuk memeriksa kelengkapan surat-surat pengemudi dan kendaraan bermotor. Polisi juga bakal menindaki setiap pelanggaran lalu lintas yang ditemui di jalan.

Kapolda Irjen Mas Guntur mengatakan, setidaknya tujuh jenis pelanggaran yang jadi prioritas sasaran operasi. Yakni, pengendara sepeda motor tidak memakai helm standar, pengemudi mobil tidak mengenakan sabuk pengaman, pengendara yang melebihi batas kecepatan.

Berikutnya pengendara dalam pengaruh alkohol, pengendara melawan arus lalu lintas, pengendara di bawah umur, serta pengendara yang menggunakan telepon genggam.

"Operasi Zebra 2019 dilakukan dalam rangka meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap aturan berlalu lintas, selain itu juga untuk meminimalisir angka kecelakaan lalu lintas," kata Kapolda di Makassar, Rabu (23/10).

Selain menindak pelanggaran lalu lintas, Polisi bakal mencatat data kecelakaan lalu lintas selama masa Operasi Zebra 2019. Pada tahun sebelumnya, data kecelakaan fluktuatif.

Menurut data Direktorat Lalu Lintas Polda Sulsel, pada masa Operasi Zebra tahun 2018 terdata 114 kasus kecelakaan. Jumlah itu berbeda tipis dengan tahun 2017, dengan total 115 kejadian. Di sisi lain, korban meninggal akibat kecelakaan naik dari 12 orang di tahun 2017 menjadi 14 orang pada 2018.

Usai apel gelar pasukan di Polda Sulsel, petugas Satuan Lalu Lintas Polrestabes Makassar langsung menggelar razia di sejumlah jalan dalam kota. Hasilnya, sepanjang hari pertama, sebanyak 209 pengendara terjaring karena melanggar lalu lintas.

Kepala Satlantas Polrestabes Makassar Kompol Fatchur Rochman mengatakan, pelanggar didominasi pengendara sepeda motor, yakni 172 orang. Sedangkan 34 orang merupakan pengemudi mobil.

"Kita menjaring pelanggar sesuai target operasi prioritas. Kami mengimbau masyarakat pengguna jalan agar stop pelanggaran agar mencegah kecelakaan," katanya.