Cara Pemprov Agar Anak Jalanan Tidak Lagi Mengemis

Makassar, IDN Times - Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah mengatakan, pemerintah harus memberikan solusi untuk persoalan anak jalanan. Dia menilai, anak-anak jalanan harus ditertibkan dengan membentuk tim terpadu, baik di tingkat provinsi maupun kota.
Diketahui anak jalanan memang banyak memenuh titik di Makassar seperti lampu merah, pusat perbelanjaan, dan warung-warung kopi. Oleh karena itu untuk menangani persoalan ini maka seluruh stakeholder harus terlibat. “Ini untuk menjaga marwah Makassar, jadi dibutuhkan semua dukungan,” kata Nurdin di baruga Lounge, kantor Gubernur Sulsel, Rabu (27/3).
1. Harus sinergi Pemerintah Kota Makassar dan Pemerintah Sulsel

Nurdin berharap seluruh pihak bersinergi untuk mengatasi persoalan anak jalanan, terutama Pemerintah Kota Makassar dan Pemerintah Provinsi Sulsel. Kedua instansi ini harus berdiskusi dan membahas dengan serius persoalan kota yang kerap membuat masyarakat atau pengunjung tidak nyaman. Bahkan Nurdin menuturkan harus dibentuk tim khusus menangani persoalan anak jalanan. Karena selama ini dinas sosial yang kerap melakukan pengamanan kepada anak jalan tak berjalan efektif.
2. Solusi atasi anak jalanan dengan melatih mereka

Pemerintah harus memberikan solusi permasalahan anak jalanan yang hingga kini belum bisa teratasi. Salah satu yang dinilai efektif adalah melatih mereka dengan berbagai ketrampilan sehingga tak turun ke jalan lagi. “Sesuai instruksi gubernur kita akan tertibkan mereka lalu melatihnya,” kata Kepala Dinas Sosial Pemprov Sulsel, Ilham A Gazaling.
Menurut dia, pihaknya bersama Dinas Sosial Kota Makassar akan mulai jalan untuk menertibkan anak jalanan sebelum memasuki bulan puasa mendatang. Sebab ia menginginkan tidak ada lagi pengemis saat bulan Ramadan. “Sebelum bulan puasa, kami tidak mau ada pengemis,” pungkas Ilham.
3. Anak jalanan banyak bermunculan saat bulan Ramadan

Setiap tahun dinas sosial melakukan penertiban jelang Ramadan dan saat bulan puasa. Mereka ini berkeliaran di lampu merah, masjid, dan pemakaman untuk meminta-minta.
Ramadan lalu, dinas sosial Makassar bahkan menertibkan ratusan anak jalanan, ada yang mengisap lem dan sampai menggunakan obat terlarang. “Mereka ini beraksi di malam hari, saat Ramadan,” tambahnya.

















