Salman saat menjalani perawatan di RS Bhayangkara / Istimewa
Ibu kandung Salman, Asma Usman Kadir (57) mengungkapkan, saat pertama kali diamankan, tubuh anaknya masih dalam kondisi baik-baik saja. Dia mengaku mendapatkan informasi bahwa anaknya saat itu dalam kondisi tidak normal setelah dihubungi lewat telepon.
“Saya bilang dari mana ini anak kenapa bisa begini, kita kalang kabut cari ini anak. Surat penangkapan tidak ada, pemberitahuan orang tua tidak ada. Polisi alasannya pencurian handphone, tiga bulan yang lalu katanya. Nah saya heran kenapa bukan (petugas Polsek Bontoala),” ungkapnya.
Saat itu dia merasa ada yang janggal atas tudingan ke anaknya. Saat berupaya untuk memperjelas alasan penyiksaan yang dialami Salman, petugas katanya terkesan bertele-tele. “Dia bilang lagi kasus pembusuran. Tapi tidak ada busur ini. Katanya lokasi pembusuran di Jalan Bawakaraeng,” lanjutnya.
Setelah penganiayaan terjadi, Salman langsung dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar. Karena tak punya BPJS selama empat hari perawatan, dia mengaku harus membayar dengan biaya pribadi sebesar Rp3.800.000.
Setelah mengurus BPJS saat itu, Salman melanjutkan perawatan. “15 hari sampe keluar,” imbuhnya. Asma menambahkan, telah melaporkan kejadian kekerasan yang menimpa anaknya ke Propam Mako Polrestabes Makassar, Kamis (28/11) kemarin.