[FOTO] Aksi Solidaritas Nasional Untuk Dua Mahasiswa UHO yang Tewas

Makassar, IDN Times - Nyaris sepekan berlalu sejak tewasnya dua mahasiswa dalam demonstrasi di depan Gedung DPRD Sulawesi Tenggara, Kendari, pada Kamis (26/9) lalu. Immawan Randy (21), mahasiswa Fakultas Perikanan Universitas Halu Oleo dan rekannya se-almamater yakni Muhammad Yusuf Kardawi (19), mahasiswa jurusan Teknik Sipil, telah dikebumikan diiringi air mata.
Dukacita menyeruak di tengah gelombang unjuk rasa menentang sejumlah RUU hasil legislasi DPR yang dianggap bermasalah, plus protes terhadap sikap lambannya tindakan pemerintah atas sejumlah peristiwa genting. Kejadian di Kota Lulo seolah membuat roda kekerasan yang selama dua pekan terakhir bergulir kian kencang. Entah yang dialami mahasiswa, jurnalis hingga aparat keamanan sendiri.
1. Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Banyumas, melakukan aksi teatrikal mengecam penembakan dan kekerasan aparat yang menewaskan dua mahasiswa Universitas Halu Oleo Kendari, di Simpang dr. Angka Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (27/9). Mereka menuntut Kapolri untuk mencopot Kapolda Sulawesi Tenggara, dan menuntut penyelesaian kasus tersebut dalam waktu 3x24 jam.

2. Hal serupa juga dilakukan mahasiswa Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) turut mengadakan aksi unjuk rasa di depan Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (27/9). Tuntutannya sama, yakni permintaan agar kasus penembakan Immawan Randy segera diselesaikan sekaligus menjawab pertanyaan yang muncul di benak masyarakat luas perihal siapa pelaku penembakan.

3. Sementara itu, mahasiswa dan pemuda di Provinsi Bengkulu menggelar aksi simpatik penyalaan lilin dan malam doa di Simpang Lima Ratu Samban Bengkulu, Jumat (27/9) malam. Acara penuh khidmat tersebut diiringi pembacaan doa dan penyalaan lilin oleh sejumlah aliansi mahasiswa se-Kota Bengkulu.

4. Dukacita juga dirasakan civitas akademika Universitas Halu Oleo. Seorang dosen menangis di depan karangan bunga tertulis dua nama mahasiswa yang tewas tertembak saat aksi di depan Gedung DPRD Sulawesi Tenggara, Kendari, Sulawesi Tenggara, Jumat (27/9) malam. Mendiang Immawan Randi tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Perikanan, sementara Muh. Yusuf Kardawi tengah menempuh studi Teknik Sipil.

5. Dua hari setelah penembakan, atau pada hari Sabtu (28/9), personel Brimob Polda Sultra melakukan pencarian selongsong peluru saat olah Tempat Kejadian Perkara tertembaknya almarhum Immawan Randi di Jalan Abdulah Silondae, Kendari, Sulawesi Tenggara.

6. Personel Tim Inafis menemukan selongsong peluru saat olah TKP tertembaknya Almarhum Immawan Randi di Jalan Abdulah Silondae, Kendari, Sulawesi Tenggara, Sabtu (28/9). Menueurt hasil olah TKP, tim Inafis menemukan 3 selongsong peluru di lokasi tewasnya dua mahasiswa UHO.

7. Mahasiswa Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar melakukan aksi bakar lilin dan memasang foto almarhum Immawan Randi di depan Kampus Unismuh Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (28/9) malam. Aksi tersebut sebagai bentuk solidaritas terhadap Almarhum Immawan Randi yang tewas akibat tertembak saat unjuk rasa mahasiswa menolak UU KPK dan RKUHP di Sulawesi Tenggara.

Sebagai respon, Kapolri Jenderal Tito Karnavian melakukan mutasi posisi Kapolda Sulawesi Tenggara. Brigjen Pol Iriyanto dipindahkan ke jabatan Irwil III Itwasum Polri. Kapolda Sultra yang baru yakni Brigjen Pol Merdisyam --sebelumnya menjabat Dirsosbud Baintelkam Polri-- diberi tugas utama yaitu mengembalikan situasi keamanan kembali kondusif.
Tim investigasi pun telah dibentuk. Tugas utamanya adalah menyelidiki kasus tewasnya dua mahasiswa UHO akibat tertembak peluru tajam. Mereka pun baru saja melakukan olah TKP pada Sabtu (28/9) silam, di mana tiga selongsong peluru ditemukan. Kini, mata sudah mengawasi. Nyawa yang hilang memang tak dapat kembali. Akan tetapi, masyarakat berhak tahu kebenaran.
Sekali lagi, sampai kapan roda kekerasan bergulir melindas kita semua?

















