Gara-gara Meniru Acara TV, Bocah 8 Tahun Dipatuk Ular Kobra

Aksi RAS ini rupanya dilakukan lantaran dirinya terbiasa menonton program TV dan akun Youtube seorang petualang yang menayangkan tentang binatang reptil. Itu pula yang membuatnya merasa bahwa memegang ular tersebut bukan tindakan berbahaya.

"Iya suka nonton Panji, senang saja," ujar RAS sebelumnya.

Akibat peristiwa ini, RAS pun akhirnya menjalani perawatan secara intensif di ruang Instalasi Care Unit (ICU) selama dua hari di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) dan diberikan serum anti ular usai digigit pada Minggu (15/12).

Menurut Humas RSUI Kinanti, RAS langsung dibawa ke ruang Pediatric Intermediate Care Unit (PIMCU) setelah masuk ruang ICU guna pemantauan lebih lanjut oleh dokter.

Meski kondisi RAS telah dinyatakan membaik dan diperbolehkan pulang, namun dia harus tetap melakukan kontrol dengan dokter RSUI secara berkala.

Berkaca dari kasus yang dialami RAS, maka orangtua sebaiknya terus melakukan pengawasan terhadap anak-anaknya di mana pun berada. Bukan itu saja, orangtua juga harus memberikan pengertian pada anak soal bahaya ular bagi keselamatan dirinya.

Namun jika anak terlanjur digigit ular berbisa, maka orangtua sebaiknya tidak panik. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan dilakukan agar tidak membuat masalah semakin rumit.

• Tetap tenang dan usahakan untuk mengingat tempat kejadian, jenis, warna, serta ukuran ular. 
• Penderita diharapkan untuk beristirahat dan meminimalisir gerakan.
• Letakkan tempat gigitan lebih rendah dari posisi tubuh lainnya. 
• Bersihkan tempat gigitan, hindari membilas dengan air, kemudian tutup dengan kain kering yang bersih.
• Jika ada cincin atau jam tangan dari anggota tubuh yang digigit, maka sebaiknya dilepaskan supaya tidak memperparah anggota tubuh yang membengkak. 
• Longgarkan pakaian yang dipakai, namun tidak usah sampai melepasnya. Setelah itu, segeralah mencari pertolongan medis.

Selain itu, ada juga beberapa hal yang tidak boleh dilakukan saat anak digigit ular berbisa. Hal ini dilakukan untuk mencegah keadaan semakin memburuk. 

• Memanipulasi luka, baik dengan cara menyedot bisa ular dari tempat gigitan, atau menyayat kulit agar bisa keluar bersama darah.
• Menggosok dengan zat kimia, atau mengompres dengan air panas atau es pada luka gigitan.
• Mengikat atau memberi torniket terlalu keras pada luka gigitan. Beberapa sumber menyebutkan pemasangan torniket bisa diberikan di bawah 30 menit pertama apabila timbul gejala cepat dan tidak ada anti-bisa.
• Minum minuman alkohol atau kopi.
• Mencoba mengejar dan menangkap ular.