Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

KPPU Minta Polisi Usut Kelangkaan Gas 3 Kg di Makassar

Ilustrasi penambahan kuota gas elpiji 3 kilogram. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Ilustrasi penambahan kuota gas elpiji 3 kilogram. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Makassar, IDN Times - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) meminta Kepolisian menyelidiki kemungkinan adanya dugaan penimbunan tabung gas LPG bersubsidi 3 kilogram. Ini sebagai respons terhadap kelangkaan tabung gas yang dikeluhkan sebagian masyarakat Kota Makassar, Sulawesi Selatan, belakangan ini.

Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) VI KPPU Makassar Hilman Pujana mengatakan, penyebab kelangkaan tabung gas 3 kg bisa terungkap dengan menelusuri alur distribusi. Tabung subsidi didistribusikan Pertamina secara tertutup kepada agen, pangkalan, dan pengecer.

"Kalau terkait kelangkaan, lihat saja apakah suplai Pertaimina stabil atau tidak. Kalau stabil, berarti harus diselidiki di pangkalan, apakah terjadi penimbunan atau tidak," kata Hilman saat berbincang dengan IDN Times melalui telepon, Jumat (9/8).

1. KPPU tidak berwenang dalam distribusi gas bersubsidi

Ilustrasi SPBE. ANTARA FOTO/Adwit B Pramono
Ilustrasi SPBE. ANTARA FOTO/Adwit B Pramono

Hilman menjelaskan bahwa KPPU tidak bisa ikut menyelidiki penyebab kelangkaan gas bersubsidi LPG 3 kg. Sebab dalam konteksnya, gas bersubsidi didistribusikan secara tertutup. Suplai disalurkan oleh Pertamina kepada pihak-pihak yang terdaftar secara resmi, baik pangkalan, agen, dan pengecer.

Berbeda halnya dengan penjualan tabung gas LPG 5 kg atau 12 kg yang tanpa subsidi. Barang itu dijual bebas, sehingga jika terjadi kelangkaan KPPU bisa meninjau dugaan persaingan tidak sehat.

"Kita tidak masuk di wilayah tabung gas bersubsidi. Kita juga belum kroscek ke Pertamina. Biar kepolisian yang bekerja mengungkap," ucap Hilman.

2. Pemerintah Kota agendakan operasi pasar

Balai Kota Makassar
Balai Kota Makassar

Pemerintah Kota Makassar sebelumnya telah bersikap soal kelangkaan tabung gas LPG 3 kilogram. Penjabat Wali Kota Iqbal Samad Suhaeb menginstruksikan Dinas Perdagangan untuk turun melihat kondisi di lapangan. Pemerintah bakal mencari tahu penyebab kelangkaan di masyarakat, serta merumuskan solusi penanganannya.

Wali Kota Iqbal menduga langkanya gas LPG 3 kilogram karena distribusi tidak tepat sasaran. Diketahui, gas bersubsidi idealnya diperuntukkan bagi masyarakat miskin dan pengusaha mikro. Sedangkan masyarakat mampu, aparatur sipil negara (ASN), serta pengusaha kecil menengah, diimbau membeli gas non subsidi.

"Kita segera adakan operasi pasar untuk melihat di mana masalahnya. Kita juga bakal berkomunikasi dengan Pertamina," kata Iqbal. 

3. Pertamina jamin stok aman

Foto hanya ilustrasi. (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)
Foto hanya ilustrasi. (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Pertamina melalui siaran persnya menyatakan secara umum stok gas LPG 3 kilogram di Sulawesi Selatan relatif aman jelang hari raya Iduladha. Pertamina telah memprediksi peningkatan konsumsi gas bersubsidi, dari rata-rata konsumsi harian 21 ribu metrik ton menjadi 22.143 metrik ton. Jumlah itu setara dengan peningkatan dari 7 juta tabung 3 kg menjadi 7,38 juta tabung.

Khusus Makassar, melalui operasi pasar di awal Agustus, Pertamina mendistribusikan tambahan 6.160 tabung LPG 3 kg. Stok itu kemudian disalurkan masing-masing 560 tabung untuk 15 kecamatan. Pertamina mengingatkan bahwa LPG 3 kg diperuntukkan khusus masyarakat miskin.

Pertamina berupaya mengatasi kelangkaan stok dengan membatasi distribusi gas LPG 3 kg dari pangkalan ke pengecer. Ini demi menghindari harga yang melonjak karena peran spekulan. Masyarakat diimbau membeli langsung ke pangkalan atau agen resmi, dan dipastikan tidak ada kenaikan harga.

"Jika terbukti (harga naik), kami pastikan agen atau pangkalan akan diberi sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku," kata Pjs Unit Manager Communication dan CSR Ahad Rahedi.

Share
Topics
Editorial Team
Aan Pranata
EditorAan Pranata
Follow Us

Latest News Sulawesi Selatan

See More

Daftar 15 Sekolah Terbaik dan Berprestasi di Sulawesi Selatan

27 Jul 2025, 06:04 WIBNews