Mencuri Kuda di Jeneponto, Pria Ini Terancam 7 Tahun Penjara

Dicky menuturkan, saat tersangka RP dibawa dari Palopo ke Jeneponto pada Sabtu kemarin (15/4), di tengah perjalanan yang ditempuh lebih dari 5 jam, tersangka meminta borgolnya dibuka karena tangannya bengkak. Saat petugas membuka borgolnya, tersangka mencoba memanfaatkan kelengahan petugas dan berupaya melarikan diri. 

“Tersangka berusaha kabur saat polisi yang membawanya lengah, anggota kami yang melakukan pengejaran sudah melepaskan tembakan peringatan tiga kali agar tersangka menyerahkan diri, karena dihiraukan, petugas terpaksa melepas tembakan ke arah kaki tersangka. Tersangka pun terjatuh dan diperiksa, terdapat tiga luka tembak di kaki kanannya,” ungkap Dicky.

Dari hasil interogasi anggota Polres Jeneponto, tersangka RP yang tinggal di kampung Arpal, Kecamatan Arungkeke, Jeneponto, mengakui telah melakukan pencurian kuda sebanyak 34 ekor di 12 lokasi berbeda, bersama 4 orang rekannya. 

Sebelumnya, polisi telah menangkap dua tersangka lainnya, yakni LL dan BL, beberapa waktu lalu. Setelah menangkap RP, anggota reserse Polres Jeneponto masih memburu dua tersangka lainnya yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Polres Jeneponto, yakni JM dan SM.

Para tersangka diketahui mencuri kuda menggunakan mobil minibus. Usai mencuri kuda, para tersangka kemudian membawa kuda hasil curiannya kepada tersangka penadah berinisial NU, yang juga beralamat di Jeneponto.

Akibat perbuatannya yang mencuri puluhan ekor ternak milik warga, tersangka diancam pasal berlapis, yakni Pasal 362 KUHP tentang pencurian dan Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan dengan ancaman hukuman pidana penjara paling lama 7 tahun. 

Usai tertembak senjata petugas, tersangka RP kemudian dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk dirawat, sebelum dijebloskan ke sel tahanan Mapolres Jeneponto, untuk menjalani proses hukum selanjutnya.