Syahrul Yasin Limpo Penuhi Panggilan Bawaslu Sulsel
Makassar, IDN Times - Mantan Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo mendatangi Kantor Bawaslu Sulsel, Senin (4/3). Politikus DPP Partai Nasdem itu memenuhi undangan pemeriksaan di Bawaslu soal kasus dugaan pelanggaran netralitas aparatur sipil negara (ASN).
Di Bawaslu, Syahrul dimintai keterangan sebagai saksi seputar video pernyataan dukungan 15 camat se-Makassar terhadap calon presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Dalam rekaman yang beredar di masyarakat, Syahrul terlihat turut berada di deretan para camat saat menyatakan dukungan ‘harga mati’.
“Hari ini kita klarifikasi beliau sebagai orang yang ada di dalam video itu,” kata Ketua Bawaslu Sulsel Laode Arumahi.
1. Syahrul Yasin Limpo dikawal ratusan massa
Syahrul Yasin Limpo (SYL) tiba di Kantor Bawaslu Sulsel, Jalan AP Pettarani Makassar, sekitar pukul 15.00 Wita. Dia didampingi sejumlah politikus Nasdem serta ratusan massa dari berbagai elemen masyarakat.
Wakil Ketua Tim Keluarga SYL, Andi Tobo Haeruddin mengatakan, massa yang berdatangan ke kantor Bawaslu merupakan atas inisiatif sendiri. Mereka datang untuk memberikan dukungan moril. Kedatangan Syahrul pun disebut untuk mematuhi kewajiban sebagai saksi.
“Beliau ini orang sadar dengan hukum. Makanya dia menghadiri undangan untuk mengklarifikasi adanya video viral yang melibatkan 15 camat se-Makassar,” ucap Tobo.
2. Video disebut sebagai dokumentasi pribadi
Kepada awak media, Syahrul mengaku didampingi 20 pengacara untuk menghadapi pemeriksaan Bawaslu. Pada intinya dia menyangkal telah mengarahkan para camat untuk bersama-sama menyatakan dukungan terhadap Jokowi-Ma’ruf. Syahrul juga menegaskan bahwa video yang tersebar telah melalui proses penyuntingan oleh oknum tidak bertanggung jawab.
“Ini tidak ada niat apa-apa dari video itu. Hanya dokumentasi pribadi saya di suatu tempat, ketemu kawan lama. Saya sendiri tidak ingat di mana momen itu,” katanya.
Syahrul, Gubernur Sulsel periode 2008-2018, enggan mengomentari lebih lanjut soal dugaan pelanggaran para camat. Yang pasti, dia sebagai kader Partai Nasdem telah bersikap jelas mendukung Jokowi-Ma’ruf.
“Nanti biarkan itu (melalui) pemeriksaan,” dia melanjutkan.
3. Bawaslu tidak mempersoalkan keaslian video
Ketua Bawaslu Sulsel Laode Arumahi mengatakan, sejauh ini 20 saksi diperiksa atas dugaan 15 camat se-Makassar melanggar netralitas di Pemilu. Pemeriksaan berdasarkan 14 laporan yang masuk, baik di Bawaslu tingkat Provinsi, Kota Makassar, serta Bawaslu RI.
Laode menyatakan, Bawaslu akan fokus untuk mengusut dugaan pelanggaran pemilu. Untuk itu pihaknya telah mempertimbangkan untuk meminta keterangan ahli, baik di sisi pidana maupun ahli tata negara. Sedangkan soal keaslian video, di luar kewenangan Bawaslu.
“Soal video itu, nanti yang merasa dirugikan, terserah mereka mau melaporkan hal itu ke pidana umum atau seperti apa,” ucap Laode.
Terpisah, pihak Syahrul belum bersikap soal video yang diduga hasil suntingan. Dia menyerahkan proses hukum ke Bawaslu, dan belum berencana melapor ke Kepolisian. “Kita fokus di sini dulu,” katanya.

















